Review komik Bang Dzia "Gambar itu Haram?"
Saya pertama kali tau komik ini dari sebuah acara di kampus tahun 2017. Saat itu saya panitianya, cuma saya tidak ikut mengurus bagian pengisi acara tersebut. Saat itu temanya adalah tentang "Hukum Menggambar dalam Islam". Kebetulan acara ini diadakan oleh Fakultas Industri Kreatif yang otomatis isinya adalah "Tukang Gambar" semua.
Jujur, walaupun saya juga anak desain saya baru tau Bang Dzia ketika beliau mengisi acara di Fakultas saya tesebut. Saya sempat bertanya-tanya, beliau ini siapa dan latar belakangnya apa sampai-sampai bisa menerbitkan komik yang berisi hukum islam (fiqih). Saking tidak yakinnya, saya bahkan tidak ikut membeli komik "Gambar itu Haram?" yang dijual di hari H. Dan itulah salah satu yang saya sesalkan :'), harusnya waktu itu saya beli dulu saja komiknya. Selain dapat tandatangan Bang Dzia dan istrinya langsung, saya juga bisa tau isi komiknya seperti apa tanpa harus berspekulasi sendiri.
Dan, qadarullah, di awal tahun 2019 ini, saya tiba-tiba terfikir untuk ingin membaca komik tersebut. Sebenarnya bukan ujuk-ujuk juga sih, ada beberapa hal yang akhirnya membuat saya semakin ingin tau. Pertama, saya sering lihat di media sosial, para influencer desain di bidang dakwah menyarankan para followersnya untuk membaca komik ini jika mereka bertanya tentang "Hukum Menggambar". Kedua, ketika saya ada acara berkumpul dengan komunitas desainer muslimah, Bang Dzia adalah salah satu tokoh yang dibicarakan ketika itu. Kakak yang menyarankan membacapun adalah seorang influencer komik dakwah yang dari cara bicaranya saja saya melihat wawasannya begitu luas, dan pemahamannya dalam :'). Sekali lagi saya berfikir, rasanya jika orang yang memberi saran untuk baca komik ini adalah mereka-mereka yang "berpengaruh" dan cerdas dalam dunia dakwah dan desain, berarti tak ada salahnya untuk dibaca.
Akhirnya beberapa hari kemarin saya menghubungi salah satu teman saya yang membeli komik ini di tahun 2017 lalu dan dia bersedia meminjamkan komik tersebut untuk saya baca :'))
Dan...
yashhh! harusnya memang saya membaca komik ini dari dulu hiks :')
Gambar : Cover Depan Komik Gambar itu Haram?
Sumber : Toko Pedia :v
Harga komik ini di Toko Pedia adalah Rp 85.000. Saya rasa dengan manfaat dan ilmu dari komik ini yang sangat banyak, harga 85rb adalah harga yang sangat worth it. Berisi 168 halaman berukuran 14 x 20 cm. Dan dengan ukuran yang tidak terlalu besar, membuat komik ini enak dibawa kemana-mana. Terutama bagi mahasiwa yang sering curi-curi waktu dimanapun berada buat baca buku :v
Satu hal yang saya kagumi dari Bang Dzia adalah bahwa komik ini merupakan hasil dari Tugas Akhir perkuliahan beliau, MasyaAllah :') Ini sangat menginspirasi saya. Ilmu yang didapatkan selama kuliah, tidak hanya terpakai dan menjadi bekal untuk kehidupan dunia, tetapi bisa bermanfaat untuk ummat Islam :')
Automatically di dalam hati saya berdoa, semoga saya yang saat ini juga sedang mengerjakan Tugas Akhir berupa perancangan Sekolah Islam terpadu nantinya dapat menjadi rancangan yang bisa diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia, bisa membantu mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar disana, terutama sekolah-sekolah Islam dan pesantren, tempat dimana anak cucu adam menimba ilmu, menghafal qur'an dan megejar mimpi. Aamiin :')
Oke kembali lagi ke topik,
Sebenarnya saya baru membaca 1/3 dari komik ini. Tapi rasanya sudah tidak sanggup menahan cuap-cuapan yang ada di kepala saya yang beberapa diantaranya sudah saya tulis di atas.
Mengenai ketidakyakinan saya tentang komik ini diawal terbantahkan ketika saya mengerti Bang Dzia melalui gambar dan tulisannya tidak mencoba membuat "Fatwa" versi beliau sendiri, melainkan mencoba menghimpun berbagai referensi mulai dari ayat Al- Qur'an, hadist, pendapat ulama, dan kitab-kitab mengenai Hukum Tashwir dalam Islam.
Beliaupun mencoba menjelaskan hukum Tashwir dengan dialog-dialog yang mudah dipahami. Juga melalui tulisan-tulisan tambahan dan mind map. Sehingga apa yang disebut dengan tashwir, pengertiannya, asal katanya, pembagiannya, dalil dan cara menyikapinya dijabarkan dengan jelas oleh Bang Dzia.
Jadi, menurut saya bagi yang masih bertanya-tanya tentang hukum menggambar, bisa membaca komik ini sebagai bagian dari jawaban yang kalian cari. :)
Wallahu a'lam.
Komentar
Posting Komentar